Pemimpin Budiman, Harapan Bangsa

Begitu lama dan berlarut-larut masalah yang terjadi pada bangsa Indonesia ini. Dimulai dari masalah yang datang dari luar kekuasaan manusia hingga masalah yang disebabkan oleh ulah manusia itu. Masalah ini selalu menjadi momok yang selalu merusak kedamaian suatu lingkungan masayarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali di negara Indonesia. Figur pemimpin sangatlah meentukan bagaimana kelangsungan sebuah negara karena diakui atau tidak bahwa pemimpin memiliki peran sentral dalam pengelolaan masyarakat berbangsa dan bernegara serta sebagai tauladan bagi rakyatnya.


Indonesia, negara gemah rimpah loh jinawi yang seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya oleh para pemimpin negara ini. Namun apa yang salah sampai saat ini sehingga negera ini begitu ribet, ricuh dan ruwet sekali. Kasus korupsi, suap, dan tawuran serta banyaj hal lain yang terjadi di Indonesia atas ulah manusia. Tak bisa dipungkiri, salah satu yang melakukan hal-hal seperti itu adalah sebagaian dari pemimpin bangsa ini. Dengan gaji yang sudah besar kenapa masih saja melakukannya ???

Mungkin kita semua wajib membaca dan mencermati serta mengplikasikan apa itu arti pemimpin. Berdasarkan Makalah Kelompok I Mata Kuliah Kepemimpinan Jurusan Ilmu Administrasi FISIPUH yang saya baca di link ini. Berikut artinya:
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Dari pengertian diatas, mungkin secara gamblang para pemimpin bangsa ini sudah melaksanakannya, tapi mereka tidak pernah mengenal tentang konsep kesederhanaan.


Sederhana merupakan kata yang diabaikan oleh pemimpin bangsa ini. Lihat saja, mereka selalu mendapatkan perlakuan istimewa dengan diberikannya fasilitas yang sangat mewah dan bisa dilihat itu terasa lebay. Fasilitas mentereng yang ditawarkan bagi para pemimin bangsa ini membuat rakyat gerah. Mereka para pemimpin bangsa tidak pernah berfikir bagaimana rakyat miskin yang selalu bergaya hidup sepele dan seadanya. Andai pemimpin bangsa ini melakukannya, pasti rakyat akan merasa bangga dengan para pemimpin mereka.

Kata sederhana ini lebih dekat dengan kehidupan para rakyat miskin, tidak berlaku bagi pemimpin bangsa ini. Gaji besar, fasilitas mewah, dan keamanan yang terjaga membuat mereka lupa akan rakyat yang ada di bawah mereka. Sungguh tragis fenomena seperti ini di negara Indonesia. Ingin rasanya penulis yang selaku rakyat ini menghela nafas panjang hingga mereka mendengarkannya. Sakit sekali hati ini, uang yang seharusnya bisa dialokasikan buat hal-hal lain yang bermanfaat bagi rakyat, tapi malah digunakan untuk fasiltias lebay yang dinikmati oleh mereka saja.


Dari postingan ini, maka dapat disimpulkan bahwa konsep kesederhanaan dari pemimpin bangsa ini sangatlah langka. Biaya yang tidak sedikit untuk mempopoki para sebagian pemimpin bangsa ini yang amat manja, menjadikan krisis kepercayaan bangsa ini. Kita sebagai rakyat kecil hanya bisa mengeluh, dan berdoa semoga para pemimpin bangsa ini diberi kesadaran akan konsep kesederhanaan agar mereka kelak di akhirat tidak mendapatkan hisab yang berat. Wallohualam...

Komentar